Oleh Dinna Handini
Pertunjukan Wayang Potehi |
Depok, 4 April 2013-Siapa bilang
pementasan wayang identik dengan orang tua. Mahasiswa pun ternyata
antusias menyaksikan perhelatan Wayang Goes to Campus di Balairung
Universitas Indonesia (UI), Depok.
Ketua Komunitas Wayang Universitas
Indonesia (KWUI) Sarlito Wirawan Sarwono mengungkapkan bahwa tujuan
ajang ini digelar hingga 5 April 2013 ini adalah melestarikan budaya
khas Indonesia. “Agar kita tetap paham dan mengerti budaya luhur bangsa
kita,” kata Sarlito.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) yang juga Pejabat Sementara
(PJS) Rektor UI Djoko Santoso mengungkapkan bahwa wayang merupakan
cerminan kehidupan. “Melalui wayang banyak nilai yang bisa diambil dan
belajar sesuatu yang sangat baik,” ujar Djoko.
Pada sarasehan bertajuk “Konsep Wayang
dan Ketahanan Budaya” Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
Budi Susilo Soepandji menyatakan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur
dan berbangga karena memiliki guru budaya dan guru kebajikan yang sarat
dengan nilai–nilai filosofis tinggi yaitu wayang.
Pertunjukkan Wayang Tavip |
Menurut Budi, dibalik dunia wayang yang
kreatif dan imajinatif terdapat nilai kebenaran, keluhuran dan
kemuliaan. “Dalam perspektif geopolitik, daya tahan untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup dan eksistensi suatu bangsa, sangat dipengaruhi
oleh pemahaman yang komprehensif terhadap sejarah lahirnya bangsa,” ucap
Budi.
Di hari pertama, digelar pertunjukan
wayang potehi yang berasal dari Cina dan wayang tavip dari limbah botol
plastik minuman mineral. Selain diramaikan sarasehan, diskusi dan
pagelaran wayang, ajang ini juga dimeriahkan pameran dan bazar. Puncak
acara esok hari akan menghelat ruwatan masal dan menampilkan pagelaran
wayang kulit dengan lakon Gatotkaca.
Sumber: http://www.dikti.go.id/?p=8824&lang=id