Selasa, 23 April 2013

Pengumuman Kelulusan UN SMA Sederajat Sesuai Jadwal


Kepulauan Seribu – Pengumuman kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA sederajat tidak terpengaruh dengan adanya pergeseran waktu penyelenggaraan UN SMA/MA/SMALB, SMK, Paket C dan Paket C Kejuruan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, karena adanya keterlambatan dalam pengepakan naskah soal UN, penyelenggaraan UN SMA sederajat di 11 provinsi digeser waktunya. “Pengumuman UN jenjang SMA sederajat masih on schedule”, ujar Mendikbud, disela-sela inspeksi mendadak (sidak) penyelenggaraan UN SMP bersama Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, di Kepulauan Seribu, Selasa (23/4).

Menurut M. Nuh, pertimbangan tidak mengundurkan  jadwal pengumunan kelulusan UN SMA sederajat karena harus menyesuaikan dengan jadwal penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi.
Berdasarkan jadwal yang dilansir Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai penyelenggara UN, pengumuman kelulusan peserta UN jenjang SMA sederajat akan dilakukan pada tanggal 24 Mei 2013. Sedangkan  pengumuman kelulusan peserta UN SMP/MTs/SMPLB, dan Paket B pada tanggal 1 Juni 2012.

Dalam sidak yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto; Bupati Kepulauan Seribu, Ludfi; Direktur Pembinaan SMP, Didik Suhardi; Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media, Sukemi; dan sejumlah pejabat terkait lainnya, Mendikbud dan Menkokesra  mengunjungi SMP Negeri 285 di Pulau Untung Jawa  dan SD-SMP Negeri Satu Atap 01 Pagi di Pulau Pari.

Dalam penjelasannya kepada wartawan, seusai sidak, Mendikbud menjelaskan bahwa pendistribusian naskah soal UN di kedua sekolah yang dikunjungi tidak bermasalah dan diterima sesuai jadwal. “Pendistribusian soal di DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu tidak ada masalah”, tegas Mohammad Nuh. Tentang pendistribusian soal di daerah lain, dijelaskan Mendikbud, berdasarkan monitoring sampai tadi malam berjalan dengan lancar. “Memang ada sedikit bermasalah di Bogor dan Manggarai, tetapi dapat diatasi dengan menggeser jadwal UN menjadi pukul 09.30. Khusus di Manggarai keterlambatan pengiriman soal karena terkendala cuaca”, terang Mendikbud.

Ditambahkan Mendikbud, UN masih dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan kelulusan siswa. “Keuntungan UN adalah bisa memetakan kondisi pendidikan sampai ke tingkat satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kisi-kisi pelajaran”, jelas Mendikbud. “Data yang didapat berdasarkan hasil UN kemudian disampaikan ke sekolah untuk dilakukan intervensi”, tandasnya.

Menkokesra Agung Laksono ketika diminta komentarnya tentang penyelenggaran UN, mengatakan, segala kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan UN tahun ini diharapkan tidak terjadi lagi dimasa mendatang. Walaupun demikian, Menkokesra memberikan apresiasi kepada jajaran Kemdikbud yang dengan cepat dapat mengatasi berbagai persoalan UN. “Kekurangan penyelenggaraan UN, tidak menjadi alasan berkurangnya mutu lulusan tahun ini”, ujar Agung Laksono. Ia juga mengharapkan agar hasil UN dapat dijadikan sebagai dasar melakukan intervensi kepada sekolah dan daerah. 

Pada akhir kunjungannya, Menkokesra, menyerahkan bantuan sebesar Rp 1,4 miliar kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Bantuan yang diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudhi, disaksikan Mendikbud, Mohammad Nuh, akan digunakan untuk  merehabilitasi ruang kelas dan pengadaan laboratorium IPA dan TIK (TD)