Selasa, 23 April 2013

Rp 20 M Dana BOPTN UT untuk Pembebasan Biaya Studi Guru di Daerah 3T

 Jakarta, 22 April 2013– Anggaran Bantuan Operasional Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Universitas Terbuka (UT) sebesar Rp 20 miliar disiapkan untuk pembebasan biaya studi bagi guru di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T), yang belum memiliki kualifikasi S1/D4.
Penggunaan anggaran BOPTN bagi program tersebut  merupakan bentuk penugasan yang diberikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi kepada UT. “Ini merupakan upaya kementerian untuk mendorong guru untuk segera mencapai kualifikasi pendidikan jenjang S1 atau D4, sebagaimana amanat UU Guru dan Dosen,” kata Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (22/4).

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa hingga 2012, baru 75% dari sekitar 2,9 juta guru memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D4. Artinya, masih 25% lagi guru belum S1 atau D4.

“Jadi program afirmasi untuk guru ini antara lain untuk menjalankan amanat UU Guru dan Dosen di mana telah ditetapkan bahwa semua guru pada akhir tahun 2015 minimal harus bergelar S1 atau D4,” katanya.

Mendikbud menjelaskan, total anggaran BOPTN tahun 2013 sebesar Rp2,7 triliun dialokasikan bagi 92 PTN.  Alokasi penggunaan BOPTN telah diatur untuk membiayai penelitian dosen dan untuk membiayai atau mensubsidi biaya operasional yang lain, terutama untuk SPP, uang gedung, uang praktikum, dan wisuda, serta biaya-biaya lain yang dibayar mahasiswa. Khusus untuk UT, dana BOPTN utamanya untuk mensubsidi kegiatan operasional yang berkaitan dengan tutorial (baik yang tatap muka maupun yang online), ujian, layanan mahasiswa luar negeri di kantong-kantong TKI, seperti Hong Kong, Korea, dan Taiwan, serta pembebasan biaya studi guru 3T.

Dirjen Dikti Djoko Santoso pada kesempatan ini mengungkapkan bahwa dengan adanya BOPTN dan diberlakukannya Uang Kuliah Tunggal (UKT), maka pihak kampus tidak boleh memungut biaya lain  dari mahasiswa selain Satuan Pembiayaan Pendidikan (SPP).

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UT Prof Tian Belawati mengatakan, pihaknya siap untuk menjalankan penugasan dari Kemdikbud terkait dengan pelayanan bagi guru yang belum S1 atau D4 di daerah 3T. Pada tahun 2012 saja, kata dia, dari sekitar 493.000 mahasiswa UT, 78% diantaranya adalah para guru yang ingin meningkatkan kualifikasi akademik S1 atau D4 dari seluruh penjuru Tanah Air.

Tian mengungkapkan bahwa tahun 2013 UT mendapatkan Rp100 miliar anggaran BOPTN, dan Rp20 miliar diantaranya diperuntukkan bagi pembebasan biaya studi guru yang belum S1 atau D4 di daerah 3T.  Anggaran sebesar Rp20 miliar ini diharapkan dapat membiayai sekitar 4.139 mahasiswa, dimana setiap mahasiswa disubsidi Rp4,8 juta per tahun.

Ia menjelaskan, pihaknya akan mengoptimalkan biaya yang telah tersedia tersebut untuk bisa benar-benar dimanfaatkan bagi pembebasan studi guru di daerah 3 T. Sebab, “faktanya memang masih banyak guru yang belum S1 atau D4” pungkas wanita yang juga menjadi Presiden Konsul Universitas Terbuka Dunia ( President of International Council for Open and Distance Education) ini.

Sumber:  http://www.dikti.go.id/?p=9036&lang=id