Selasa, 23 April 2013

Pakar: Bahasa Melayu Kalbar Harus Didokumentasikan



Metrotvnews.com, Pontianak: Data tentang Bahasa Melayu di Kalimantan Barat (Kalbar) masih minim. Lantaran itu, pakar linguistik Prof Dr James T Collins menyatakan penting mendokumentasikan Bahasa Melayu yang tersebar di provinsi tersebut.

"Tidak cukup mempelajari kata-kata dari rekaman sastra lisan. Kita harus melihat bagaimana mereka bercerita, bertutur, melafalkan dan beretorika serta latar belakang sejarahnya," kata Collins dalam diskusi Bahasa Melayu bertajuk 'Penelitian Empiris dan Kontemporer' di Pontianak, Kalbar, Selasa (23/4).

Ia mengingatkan peneliti ta terjebak dengan riset lingustik tempo dulu. Ia menilai riset-riset itu sarat dengan kepentingan kolonial. Riset itu tak fokus pada penelitian, namun hanya mengumpulkan informasi untuk kepentingan penguasa. Akibatnya, hasil penelitian bias.

"Mereka detail mengidentifikasi penutur bahkan membuat silsilah kerajaan. Itu untuk mengetahui berapa (potensi) pajak yang bisa diambil. Jadi, total untuk penguasaan politik," jelas Guru Besar dari Northern Illinois University (INU), Amerika Serikat itu.

Hipotesis Collins menyebutkan Kalbar merupakan asal-usul bahasa Melayu. Sehingga, bahasa tu menatik untuk diteliti dan dikaji.

Collins pun menilai kekayaan Bahasa Melayu Kalbar sangat komplek dan dinamis. Penggunanya berkembang sesuai ideologi bahasa, demografi, geografi, dan penyebaran agama. Bahkan bahasa itu menjadi bahasa antarbudaya karena digunakan juga oleh etnik lain dalam pergaulan sehari-hari.

Sayangnya, penelitian Bahasa Melayu terutama di Kalimantan Barat (Kalbar) sangat minim. Sebab, interaksi wilayah tersebut dengan dunia internasional sempat terputus selama lebih dari 100 tahun pada awal abad 19.

"Peneliti menganggap Bahasa Melayu suatu ruang yang sudah dikuasai dan diketahui. Cukup diketahui setelah itu ditutup," ungkap Collins yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar Chairil Effendi mengakui minimnya penelitian etnoliguistik melayu di daerahnya. "Riau merupakan daerah asal-usul Bahasa Melayu modern yang berkembang sejak 500 tahun lalu. Sedangkan, Kalbar asal-asul Bahasa Proto Melayu," jelas Guru Besar Sastra Lisan dari Universitas Tanjungpura itu. (Aris Munandar)

Sumber:  http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/23/3/148775/Pakar-Bahasa-Melayu-Kalbar-Harus-Didokumentasikan