Surabaya--
Keberadaan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kancah Internasional adalah
tema yang diusung dalam Seminar Internasional Pelangi Nusantara Bahasa
dan Sastra (Pelantra) 2012. Seminar itu terselenggara atas kerja sama
antara Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya, Balai Bahasa Jawa Timur,
dan Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) yang berlangsung di UNIPA
Surabaya selama dua hari (18--19/7).
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor
Universitas PGRI Adi Buana, Drs. Sutijono, M.M., setelah sebelumnya
diawali dengan laporan ketua panitia dan sambutan Kepala Balai Bahasa
Jawa Timur. Dalam pembukaan itu, Sutijono mengatakan bahwa tujuan
diadakannya seminar ialah untuk membangkitkan kesadaran akan perlunya
sebuah identitas yang jelas di tengah bercampurnya berbagai anasir
kebudayaan dari seluruh dunia. Di tengah arus kebudayaan dunia, bahasa
dan sastra merupakan identitas dan karakter nasional yang harus terus
diperkuat.
Dalam seminar itu ditampilkan sejumlah pembicara
dari dalam dan luar negeri dengan pembicara utama, antara lain, Dr.
Dendy Sugono (Badan Bahasa), Emily Magaziner (Konsulat Jenderal
Amerika), Dr. Sunu Catur Budiono (UNIPA), dan Dr. Soim anwar (cerpenis).
Dalam paparan makalahnya yang berjudul "Keberadaan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kancah InternasionaL", Dendy Sugono menjelaskan bahwa
bahasa Indonesia merupakan cermin peradaban bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia sebagai salah satu produk budaya merupakan identitas serta
cerminan karakter bangsa Indonesia. Badan Bahasa selaku lembaga
pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, pembinaan,
dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia terus-menerus berperan aktif
dalam mengembangkan bahasa Indonesia di kancah internasional, Salah
satunya adalah dengan melaksanakan program BIPA (Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing).
Seminar yang dihadiri oleh guru, dosen,
peneliti, pemerhati bahasa , dan mahasiswa ditutup oleh Wakil Rektor I
Universitas PGRI Adi Buana, Dr. Hartono, M.Si.(yan)